Dolar Amerika Serikat sudah lama menjadi mata uang global dunia. Selama beberapa dekade penggunaan dolar benar-benar dominan dalam aktivitas perdagangan internasional. Ini memberi keuntungan luar biasa bagi sistem keuangan dan masyarakat Negeri Abang Sam. Dengan dolar, Amerika memegang kendali yang luar biasa di seluruh dunia.
Saat ini lebih dari 60 persen dari seluruh cadangan mata uang
asing dunia dalam dolar. Belakangan terjadi perubahan besar. Anehnya,
media-media di Amerika bungkam seribu bahasa tentang ini. Sejumlah negara
dengan perekonomian terbesar di Bumi telah membuat perjanjian satu sama lain
untuk menyingkirkan penggunaan dolar.
Beberapa negara produsen minyak juga mulai menjual minyak dalam
mata uang selain dolar, sehingga mengancam sistem petrodolar yang berjalan
selama hampir empat dekade. Lembaga internasional besar, seperti PBB dan IMF,
bahkan telah mengeluarkan laporan resmi tentang perlunya membentuk sistem mata
uang global baru pengganti dolar.
Mau tak mau dominasi dolar sebagai mata uang dunia pasti
terancam. »Pergeseran mata uang yang muncul dalam perdagangan internasional
tentu saja akan berimplikasi besar bagi perekonomian Amerika,” ujar Michael
Snyder, seperti yang dikutip dari Business Insider, Senin, 26 Maret 2012.
Cina adalah negara yang paling getol mendorong perubahan itu. Cina
memiliki pendapatan ekonomi terbesar kedua di muka Bumi. Level pertumbuhan
ekonomi Cina diproyeksikan melampaui Amerika pada 2016. Bahkan salah satu
ekonom memprediksi perekonomian Cina akan tiga kali lebih besar dari ekonomi
Amerika pada 2040.
Jadi, para pemimpin di Beijing sedang duduk di sana dan
bertanya-tanya, mengapa dolar Amerika harus terus-menerus begitu digdaya jika
perekonomian Cina bakal segera menjadi nomor satu di planet ini?
Selama beberapa tahun terakhir Cina dan negara-negara berkembang
lainnya, seperti Rusia, diam-diam membuat kesepakatan untuk menjauh dari dolar
Amerika dalam perdagangan internasional. Supremasi dolar nyatanya tidak
setangguh seperti yang dipercayai kebanyakan orang Amerika.
Berikut ini 10 alasan mengapa kejayaan dolar Amerika sebagai
mata uang dunia akan segera berakhir.
#1 Cina dan Jepang Singkirkan Dolar
Beberapa bulan lalu perekonomian terbesar kedua di dunia (Cina)
dan ekonomi terbesar ketiga di Bumi (Jepang) mencapai kesepakatan yang akan
mempromosikan penggunaan mata uang mereka sendiri (bukan dolar) dalam
perdagangan satu sama lain.
Hal tersebut kesepakatan yang sangat penting, dan sama sekali
diabaikan media Amerika. Seperti yang dilaporkan BBC, Cina dan Jepang
mengumumkan rencana mempromosikan pertukaran langsung dari mata uang mereka.
Ini sebagai upaya untuk memotong biaya bagi perusahaan dan meningkatkan
perdagangan bilateral.
Kesepakatan itu akan memungkinkan perusahaan kedua negara
langsung mengubah mata uang Cina dan Jepang. Saat ini bisnis di kedua negara perlu
membeli dolar AS sebelum mengonversi ke mata uang yang diinginkan, sehingga
menambahkan biaya ekstra.
#2 Rencana BRICs Menggunakan Mata Uang Sendiri
Kelompok BRICs, yang terdiri dari Brasil, Rusia, India, Cina,
dan Afrika Selatan, terus unjuk gigi. Perjanjian baru ini akan mempromosikan
penggunaan mata uang nasional mereka sendiri ketimbang dolar Amerika dalam
perdagangan dengan satu sama.
Berita yang dikutip dari media di India menyebutkan, kelima
negara berkembang utama BRICs mendorong momentum ekonomi yang lebih besar untuk
kelompok mereka dengan menandatangani dua pakta untuk memajukan perdagangan
intra-BRICs pada pertemuan puncak ke-4 pemimpin mereka di Jakarta beberapa
waktu lalu.
Para peneken perjanjian diharapkan meningkatkan perdagangan antarnegara
BRICs yang telah tumbuh pada tingkat 28 persen selama beberapa tahun terakhir.
Namun nilai perdagangan setara US$ 230 miliar itu tetap jauh di bawah potensi
dari kelima pusat kekuatan ekonomi.
#3 Perjanjian Mata Uang Rusia dan Cina
Rusia dan Cina telah menggunakan mata uang nasional sendiri
dalam perdagangan satu sama lain selama lebih dari satu tahun. Para pemimpin
Rusia dan Cina sangat menganjurkan pembentukan mata uang global baru untuk
beberapa tahun. Kedua negara tampaknya bertekad menghancurkan kekuatan dolar AS
dalam perdagangan internasional.
#4 Naiknya Penggunaan Yuan di Afrika
Siapa mitra dagang terbesar Afrika? Amerika Serikat? Bukan. Tiga
tahun lalu Cina menjadi mitra dagang terbesar Afrika. Cina kini agresif
berusaha memperluas penggunaan yuan atau renmimbi, mata uang Cina, di Benua
Hitam.
Sebuah laporan dari bank terbesar di Afrika, Standard Bank,
baru-baru ini menyatakan, »Kami berharap setidaknya US$ 100 miliar (sekitar 768
miliar yuan) pada perdagangan Sino-Afrika, yang harus diselesaikan dalam
renmimbi pada tahun 2015.”
Cina tampaknya benar-benar bertekad mengubah cara perdagangan
internasional. Pada titik ini sekitar 70.000 perusahaan Cina memakai mata uang
Cina dalam transaksi lintas batas.
#5 Kesepakatan Cina-Uni Emirat Arab
Cina dan Uni Emirat Arab sepakat menggusur dolar dan menggunakan
mata uang mereka sendiri dalam transaksi minyak satu sama lain. UAE memang
pemain kecil, tapi ini jelas sebuah ancaman bagi sistem petrodolar. Apa yang
akan terjadi petrodolar jika negara produsen minyak lainnya di Timur Tengah
menyusul?
#6 Iran
Iran menjadi salah satu negara yang paling agresif menjauhi
dolar Amerika dalam perdagangan internasional. Sebagai contoh, India akan
menggunakan emas untuk membeli minyak dari Iran.
Ketegangan antara Amerika dan Iran tidak mungkin tuntas dalam
waktu dekat. Iran kemungkinan bakal terus melancarkan aksi yang bisa menekan
Amerika Serikat dalam dunia keuangan.
#7 Kerja Sama Cina-Arab Saudi
Siapa importir minyak dari Arab Saudi paling banyak? Bukan
Amerika Serikat, tentunya, tapi Cina. Negeri Panda mengimpor 1,39 juta barel
minyak per hari dari Arab Saudi pada Februari, naik 39 persen dari tahun
sebelumnya.
Arab Saudi dan Cina bekerja sama membangun sebuah kilang minyak
besar baru di Arab Saudi. Para pemimpin dari kedua negara telah bekerja untuk
agresif memperluas perdagangan antara kedua negara.
Berapa lama Arab Saudi tetap bertahan dengan dolar jika Cina
adalah pelanggan mereka yang paling penting? Ini pertanyaan yang sangat
penting.
#8 PBB Mendorong Pembentukan Mata Uang Dunia Baru
PBB mengeluarkan laporan yang secara terbuka menyerukan
alternatif terhadap dolar AS sebagai mata uang dunia.
Secara khusus, satu laporan PBB menyebutkan, “sebuah sistem
cadangan global baru” di mana AS tidak lagi memiliki dominasi. “Sebuah sistem
cadangan global baru dapat dibuat, yang tidak lagi bergantung pada dolar
Amerika Serikat sebagai mata uang cadangan utama tunggal.”
#9 IMF Usulkan Bancor sebagai Mata Uang Baru
Dana Moneter Internasional juga menerbitkan serangkaian laporan
yang menyerukan dolar Amerika diganti sebagai mata uang cadangan dunia.
Satu dokumen IMF berjudul “Akumulasi Cadangan dan Stabilitas
Moneter Internasional” yang diterbitkan beberapa waktu lalu sebenarnya
mengusulkan mata uang global masa depan yang diberi nama “Bancor”.
#10 Kebanyakan Negara Dunia Benci Amerika
Sentimen global terhadap Amerika Serikat bergeser secara
dramatis. Ini tidak boleh dianggap remeh. Beberapa dekade lalu Amerika adalah
salah satu negara yang paling dicintai di Bumi. Sekarang mereka adalah salah
satu negara yang paling dibenci. »Jika Anda (warga Amerika) masih ragu,” kata
Snyder, »Cobalah pergi ke sejumlah negara.”
Bahkan di Eropa (di mana seharusnya Amerika memiliki teman),
Amerika diperlakukan seperti kotoran. »Banyak pelancong Amerika terpaksa
mengenakan pin Kanada sehingga mereka tidak akan diperlakukan seperti sampah
saat bepergian di sana,” ujar Snyder.
Menurut Snyder, sepuluh alasan yang dibicarakan dalam artikel
ini tidak akan terjadi dalam semalam, tapi penting dicatat, perubahan ini akan
memanas. Jadi kapan ini perubahan besar terjadi? Entahlah. Hanya waktu yang
menjawab.
Dikutip dari TEMPO.CO
0 komentar:
Posting Komentar